Thu, 08 Aug 2024
Demam Berdarah Dengue (DBD) pada Anak
DBD adalah penyakit umum pada anak-anak di daerah tropis yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Gejala utamanya termasuk demam tinggi, nyeri kepala, mual, ruam kulit, dan dapat berkembang menjadi kasus yang lebih serius seperti syok dan perdarahan.
DBD memiliki tiga kategori utama, yaitu demam dengue, demam berdarah dengue, dan dengue syok syndrome. Salah satu gejala utama yang dialami anak setelah terinfeksi nyamuk adalah demam tinggi yang berlangsung selama 3–14 hari. Pada anak-anak, gejala ini biasanya muncul sekitar 24-48 jam setelah gigitan nyamuk atau sekitar hari ke-4 hingga ke-5 setelah terinfeksi.
Komplikasi DBD yang cukup serius juga dapat terjadi pada anak yang dikarenakan oleh beberapa faktor, antara lain:
- Kebocoran Plasma Darah
Virus dengue merusak pembuluh darah kapiler, menyebabkan penurunan volume darah yang dapat mengakibatkan syok, efusi pleura, asites, dan penurunan trombosit.
- Gangguan Hematologi
DBD dapat mengakibatkan gangguan hematologi, seperti penurunan trombosit yang dapat mengakibatkan perdarahan dari hidung, gusi, kulit, dan organ dalam, serta penurunan hematokrit yang menyebabkan anemia.
- Gagal Organ
DBD dapat menyebabkan beberapa komplikasi serius, termasuk gagal organ seperti gagal ginjal yang mengakibatkan penumpukan zat beracun dan gangguan elektrolit, gagal hati yang menghasilkan gejala seperti kuning, gangguan pembekuan darah, dan ensefalopati, serta gagal jantung yang menyebabkan sesak napas dan kondisi syok.
- Infeksi Sekunder
Kebocoran plasma darah dan penurunan trombosit meningkatkan risiko infeksi sekunder secara signifikan.
Sumber: bumame.com