Mon, 28 Aug 2023
5 Tips Mengatur Keuangan yang Baik Dalam Menghadapi Resesi Ekonomi
Sebagaimana diketahui, resesi merupakan penurunan aktivitas ekonomi secara signifikan dalam jangka waktu yang panjang. Dampaknya tak hanya dirasakan pemerintah, melainkan hingga ke masyarakat.
Lantas, dampak apa saja yang dapat dirasakan oleh masyarakat ketika resesi benar akan terjadi?
Sejumlah dampak resesi yang berisiko dialami masyarakat di antaranya kenaikan harga kebutuhan pokok, pemutusan kerja, kenaikan harga pasokan energi sampai dengan naiknya angka kemiskinan.
Oleh karena itu, masyarakat harus memiliki pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola keuangan pribadi agar tetap stabil meski ada faktor risiko yang terjadi.
Setidaknya ada 5 (lima) tips yang perlu dipersiapkan dalam menghadapi resesi ekonomi:
1. Siapkan alokasi dana darurat yang lebih besar
Karena dimaksudkan sebagai dana cadangan, persiapan dana darurat idealnya minimal sebesar tiga kali pengeluaran rutin bulanan atau dana tersebut bisa dimanfaatkan untuk mengantisipasi kalau seseorang mengalami hal buruk atau dilanda musibah.
Masyarakat dapat mengalokasikan minimal 10% penghasilan bulanan, dan menentukan tempat penyimpanan dana darurat yang aman dan terpercaya melalui bank, reksa dana pasar uang, atau deposito.
Langkah ini dilakukan sebagai financial buffer atau sejumlah dana yang disisihkan dan disimpan untuk menghadapi situasi tak terduga yang dapat menyebabkan masyarakat kesulitan keuangan.
2. Cari alternatif untuk mendapatkan penghasilan tambahan
Banyak sekali cara untuk mendapatkan penghasilan tambahan. Masyarakat dapat mengembangkan hobi dan keterampilan yang menguntungkan untuk dijadikan sumber penghasilan pasif. Apalagi era digital menciptakan peluang baru dan menawarkan kemudahan untuk mendapatkan penghasilan tambahan karena bisa dilakukan secara online tanpa harus keluar rumah.
Bermodalkan jaringan internet, masyarakat dapat membangun usaha dalam bentuk produk maupun jasa dengan mudah. Salah satu contohnya adalah pekerjaan dropshipper yang bertugas menjadi penghubung antara penjual dan pembeli barang. pekerjaan ini dapat dimulai tanpa modal dan menentukan sendiri produk apa yang ingin di jual, cukup mengandalkan kemampuan menjual saja.
3. Cermat dalam memilih investasi yang aman
Investasi dikenal sebagai cara ampuh meningkatkan penghasilan, namun di sisi lain juga sangat berisiko mengalami kerugian. Masyarakat harus memahami dengan betul produk investasi yang ingin dikembangkan. Butuh pengetahuan lebih untuk memilih produk investasi yang menguntungkan di tengah ancaman resesi.
Perencana keuangan dari Mitra Rencana Edukasi (MRE) Andi Nugroho menjelaskan bahwa ketika resesi datang, maka instrumen investasi yang paling pantas dipilih untuk 'menggandakan' uang adalah instrumen yang tidak mudah terpengaruh sentimen perlambatan ekonomi, contohnya emas.
Secara umum harga emas akan stabil atau cenderung naik. Oleh karena itu, masyarakat dapat beralih ke investasi yang tepat mulai dari sekarang ketika ekonomi masih cenderung stabil.
4. Hindari hutang jangka panjang
Suku bunga bank akan mengalami kenaikan yang cukup signifikan pada saat resesi terjadi. Untuk saat ini, tidak disarankan untuk mengambil pinjaman berjangka panjang. Kurangi perilaku konsumtif dan mulai mengatur strategi rencana keuangan kedepan.
Sebagai alternatif, masyarakat dapat beralih ke perbankan syariah yang mampu mengelola dana publik dengan siklus bisnis yang sehat melalui akad yang jelas di awal.
5. Tetap lakukan pengeluaran namun sewajarnya
Konsumsi masyarakat sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi. Namun tetap perlu diperhatikan prioritas untuk kebutuhan primer, sekunder dan tersier. Pastikan membeli hal-hal yang memang dibutuhkan, bukan hanya keinginan semata.
Dengan mengatur pengeluaran dan pendapatan dengan baik, dapat membantu terpeliharanya keuangan yang sehat di tengah ketidakpastian situasi ekonomi.
Akan lebih baik jika masyarakat mempersiapkan pengelolaan keuangan yang baik dari sekarang sebelum timbulnya krisis ekonomi. Seperti kata pepatah “sedia payung sebelum hujan”, alangkah baiknya kalau kita dapat mengantisipasi masalah, sebelum masalah itu terjadi.
Sumber: www.djkn.kemenkeu.go.id